Jumat, 10 Desember 2010

TEKNOLOGI HARDDISK

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt. Karena berkat karunia dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas BLOG yang berisi “TEKNOLOGI HARDDISK”.
TEKNOLOGI HARDDISK
a.    Kerapatan Data/Teknologi Bahan
Merupakan ukuran teknologi bahan yang digunakan seberapa besar bit data yang mampu disimpan dalam satu satuan persegi. Dalam hal kerapatan data dari awal sampai sekarang terjadi evolusi yang sangat kontras. Pada awal perkembangannya kerapannya sekitar 0.004 Gbits/in2 tetapi pada tahun 1999 labortorium IBM sudah ada sekitar 35.3 Gbits/in2. Tetapi menurut www.bizspaceinfotech.com akan diperkenalkan apa yang dinamakan TerraBit density. Harddisk pada awal perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media penyimpan adalah iron oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan media thin film. Media ini merupakan media yang lebih banyak menyimpan data dari pada iron oxide pada luasan yang sama dan juga sifatnya yang lebih awet.

b.    Struktur head baca/tulis

Head baca/tulis merupakan perantara antara media fisik dengan data elektronik. Lewat head ini data ditulis ke medium fisik atau dibaca dari medium fisik. Head akan mengubah data bit menjadi pulsa magnetik dan menuliskannya ke medium fisik. Pada proses pembacaan data prosesnya merupakan kebalikannya.

Gambar 2 Desain karakteristik kebanyakan head baca/tulis
Proses baca tulis data merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu mekanismenya juga perlu diperhatikan. Dalam pendahuluan sebelumnya terdapat perbedaan letak fisik head dalam operasinya. Dulu head bersentuhan fisik dengan metal penyimpan. Kini antara head dan metal penyimpan sudah diberi jarak. Bila head bersentuhan dengan metal penyimpan, hal ini akan menyebabkan kerusakan permanen fisik, head yang aus, tentu saja panas akibat gesekan. Apalagi teknologi sekarang kecepatan putar harddisk sudah sangat cepat. Selain itu teknologi head harddiskpun juga mengalami evolusi.  Evolusi head baca/tulis harddisk : Ferrite head, Metal-In-Gap (MIG) head, Thin Film (TF) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, Giant Magnetoresistive (GMR) Heads dan sekarang yang digunakan adalah Colossal Magnetoresistive (CMR) Heads. Ferrite head, merupakan teknologi head yang paling kuno, terbuat dari inti besi yang berbentuk huruf U dan dibungkus oleh lilitan elektromagnetis. Teknologi ini diimplementasikan pada pertengahan tahun 1980 pada harddisk Seagate ST-251. Kebanyakan terdapat pada harddisk yang ukurannya kurang dari 50MB. Metal-In-Gap (MIG), merupakan penyempurnaan dari head Ferrite. Biasanya digunakan pada harddisk yang ukurannya 50MB sampai dengan 100MB. Thin Film (TF) heads, berbeda jauh dengan jenis head sebelumnya. Head ini dibuat dengan proses photolothografi seperti yang digunakan pada pembuatan prosessor.  (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, head ini digunakan untuk membaca saja. Untuk penulisannya digunakan head jenis Thin Film. Diimplementasikan pada harddisk ukuran 1GB sampai dengan 30GB. Giant Magnetoresistive (GMR) Heads, merupakan penemuan dari peneliti Eropa Peter Gruenberg and Albert Fert. Digunakan pada harddisk ukuran besar seperti 75GB dan kerapatan tinggi sekitar 10 Gbits/in2 sampai dengan 15 Gbits/in2.
Karena teknologi Giant Magnetoresistive (GMR) mulai ditarik dari pasaran, sebagai penggantinya adalah Colossal Magnetoresistive (CMR).
Kecepatan Putar Disk
Kecepatan putar pada jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kecepatan putar ditingkatkan menjadi 4500RPM dan 5400RPM. Karena kebutuhan media penyimpan yang mempunyai kemampuan tinggi dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM yang digunakan pada harddisk SCSI. Berikut tabel kecepatan harddisk yang diaplikasikan pada berbagai jenis interface yang berberda :
c.    Kapasitas
Kapasitas harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB dengan kecepatan 5400RPM. Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang lebih kecil dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga per megabyte penyimpanan, membuat hardisk kapasitas besar tercapai harganya oleh para pemakai komputer biasa.
Gambar 3 Sistem kontrol head
Pada tiap piringan penyimpan terdapat satu head. Untuk menjangkau tengah pinggir piringan digunakan sliders sebagai perantaranya.

Teknologi Harddisk masadepan

Harddisk dimasa mendatang salah satunya dititik beratkan pada kecepatan akses dan kapasitasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mereduksi komponen mekanis dari fisik harddisknya. Komponen mekanis yang tidak mampu bekerja pada frekuensi tinggi digeser dengan komponen yang bersifat elektris yang mampu bekerja dalam orde MHz bahkan GHz.
Dapat dilihat saat ini sudah dirilis berbagai macam media penyimpan elektronis dalam bentuk kecil. Misalnya USB Drive dan MultiMedia Card. Bila nantinya teknologi ini diterapkan dan dapat harganya terjangkau, kemampuan komputer dari sisi kecepatan akses baca/tulis media penyimpan akan meningkat pesat. Otomatis kemampuan PC Server untuk melayani request dari client akan meningkat.
Berikut Ini Beberapa Rangkuman Referensi Singkat Mengenai Hard Disk :
INTERFACE HARD DISK IDE (Integrated Drive Electronics) ;
standar lama yang masih ada. Murah, dan terintegrasi dengan MB merupakan alasan teknologi ini teta p ada.Jumlah IDE ada 4 buah tiap MBKoneksi dengan kabel pipih 80 pininterface yang bottleneck dan menghambat panas
SCSI (Small Computer Standard Interface)
Kecapatan 160 mb/detik Jenis SCSI (SCASI I, Wide SCSI, Ultra wide)Menggunakan card tersendiriMB teknologi baru sudah menyertakan card SCSInya .
SCSI biasanya digunakan untuk system server, yang menuntut kinerja tinggi Sistem SCSI dikenal dengan teknologi RAID,sistem penyusunan, penulisan, keamanan dengan beberapa HD.
RAID (Redudancy Array of Independent Disk), merupakan sekumpulan diskdrive yang dianggap oleh OS sebagai drive tunggal.Recovery dan security menjadi prioritas.
Pemasangan Harddisk
Kabel IDE terdapat strip warna merah Power supply ditancapkan bersebelahan atau sejajar dengan warna merah pada kabel IDEJika salah komputer tidak akan bootingLakukan deteksi HD lewat BIOS
Proses Baca Hardisk
Saat sebuah sistem operasi mengirimkan data kepada hard drive untuk direkam, drive tersebut memproses data tersebut menggunakan sebuah formula matematikal yang kompleks yang menambahkan sebuah bit ekstra pada data tersebut.Bit tersebut tidak memakan tempat: Di kemudian hari, saat data diambil, bit ekstra tersebut memungkinkan drive untuk mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan acak yang disebabkan oleh variasi dari medan magnet di dalam drive tersebut. Kemudian, drive tersebut menggerakkan head melalui track yang sesuai dari platter tersebut. Waktu untuk menggerakkan head tersebut dinamakan “seek time”. Saat berada di atas track yang benar, drive menunggu sampai platter berputar hingga sector yang diinginkan berada di bawah head. Jumlah waktu tersebut dinamakan “drive latency”. Semakin pendek waktu `seek` dan `latency`, semakin cepat drive tersebut menyelesaikan pekerjaannya. Saat komponen elektronik drive menentukan bahwa sebuah head berada di atas sector yang tepat untuk menulis data, drive mengirimkan pulsa elektrik pada head tersebut. Pulsa tersebut menghasilkan sebuah medan magnetik yang mengubah permukaan magnetik pada platter. Variasi yang terekam tersebut sekarang mewakili sebuah data. Membaca data memerlukan beberapa proses perekaman. Drive memposisikan bagian pembaca dari head di atas track yang sesuai, dan kemudian menunggu sector yang tepat untuk berputar di atasnya. Saat spektrum magnetik tertentu yang mewakili data Anda pada sector dan track yang tepat berada tepat di atas head pembaca, komponen elektronik drive mendeteksi perubahan kecil pada medan magnetik dan mengubahnya menjadi bit. Saat drive tersebut selesai mengecek error pada bit dan membetulkannya jika perlu, ia kemudian mengirimkan data tersebut pada sistem operasi.
Sectors dan Tracks
Tracks adalah bagian dari sepanjanjang keliling lingkaran dari luar sampai ke dalam.Sedangkan sector adalah bagian dari tracks.Sectors memiliki jumlah bytes yang sudah diatur.
Ada ribuan sector dalam HD, 1 sectors normalnya menyimpan 512 byte informasi
Bahan Pembuat Hardisk : Saat ini hd dibuat dengan teknologi material media magnetik disebut thin film.Lebih rapat, masa pakainya, kecil, ringan dari bahan oxide
Mekanisme Kerja Hard Disk : Proses baca tulis dilakukan oleh lengan hd dengan media Fisik magnetikHead hardisk melakukan konversi bits ke pulse magnetik dan menyimpannya ke dalam platters, dan mengembalikan data jika proses pembacaan dilakukan Hard disk memiliki “Hard platter” yang berfungsi untuk menyimpan medan magnet.Pada dasarnya cara kerja hard disk adalah dengan menggunakan teknik perekaman medan magnet. Cara kerja teknik magnet tersebut memanfaatkan Iron oxide (FeO) atau karat dari besi, Ferric oxide (Fe2O3) atau oxida lain dari besi. 2 oxida tersebut adalah zat yang bersifat ferromagnetic , yaitu jika didekatkan ke medan magnet maka akan ditarik secara permanen oleh zat tersebut.
a.       RAID
RAID (Redundant Array Independent Disk) adalah satu fitur teknologi baru pada sistem komputer. Dengan RAID maka Hard Disk akan bekerja lebih cepat karena menggambungkan kemampuan dua Hard Disk atau lebih secara bersamaan. RAID harus menggunakan minimal dua buah HDD yang identik, baik dari sisi interface, teknologi, kapasitas, RPM dan lain-lain.
Hampir semua motherboard server memiliki konfigurasi RAID terintegrasi didalamnya, termasuk yang berbasiskan Intel platform. Minimal motherboard tersebut memiliki fungsi RAID yang paling standar, yaitu RAID 0 dan 1. RAID sendiri memiliki berbagai level seperti RAID 2, 3, 4, 5, 10 dan 50. Tapi yang paling familier digunakan pada server adalah RAID 0, 1, 5, 10 dan 50 saja.
Ada dua macam controller RAID didalam sistem server, yaitu yang bersifat on-board (terintegrasi dengan chipset utama) dan Add-in Card (modul card tambahan). Pada motherboard Intel, fitur on-board dapat ditemukan pada motherboard Intel Server Board S5000PSL dan S5000PAL. RAID berupa add-in card dari Intel seperti SRCSASJV (RAID 0, 1, 5, 6, 10, 50 dan 60 dan SRCU42X (RAID 0, 1, 5, 10, 50).

RAID Card Controller (add-in)

Beberapa contoh konfigurasi RAID

Imajinasikan ada sebuah file data dengan nama “ABC” yang akan disimpan dalam HDD yang dikonfigurasi dengan varian RAID dibawah :
*RAID 0 berfungsi sebagai stripping, yaitu teknik memecah data “ABC” kedalam beberapa blok data, kita sebut saja blok ABC01, ABC02, ABC03, ABC04, dan seterusnya. Masing-masing blok ini disimpan pada dua HDD berbeda secara parallel, misalnya HDD1 menyimpan blok ABC01, ABC03, ABC05 dan seterusnya dan HDD2 menyimpan blok ABC02, ABC04, ABC06 dan seterusnya. Dengan teknik ini maka performa akan meningkat karena data kapasita besar tidak perlu masuk antrian pada HDD tunggal yang memiliki kapasitas I/O terbatas. Artinya pada saat akses data langsung dilayani oleh dua kapasitas I/O dimasing-masing HDD. 
Cara kerja RAID 0
RAID 0 minimal menggunakan 2 HDD, dan menggabungkannya seolah-olah sebagai sebuah HDD tunggal didalam sistem. Misalnya, ada dua unit HDD SATA 80 GB dikonfigurasi sebagai RAID 0 maka sistem server akan mengenalinya sebagai HDD tunggal dengan kapasitas 160 GB. Dengan konfigurasi ini diharapkan performanya akan meningkat dengan mengandung dua kontroller HDD yang bekerja parallel. RAID 0 kadang dianggap bukan bagian RAID karena tidak bersifat “Fault-Tolerance”, yaitu kemampuan untuk mencegah kegagalan sistem seperti varian RAID lainnya

*RAID 1 berfungsi sebagai mirroring, yaitu saling backup antara dua HDD. Tekniknya adalah dengan cara memecah data “ABC” menjadi blok data ABC01, ABC02, ABC03 dan seterusnya lalu semuanya disimpan pada HDD1 (HDD utama) dan HDD2 (HDD backup) secara identik. Artinya HDD1 menyimpan blok ABC01, ABC02 dan ABC03, maka HDD2 juga menyimpan data yang sama persis. Kemampuan ini disebut sebagai mirroring, dimana jika terjadi kerusakan data pada HDD utama, maka data dapat direcovery langsung dari HDD backup karena menyimpan data yang identik.
Cara kerja RAID 1
RAID 1 minimal menggunakan 2 HDD. Jika terdapat dua HDD 80GB dengan kapasitas total 160GB maka sistem hanya akan mengenalinya sebagai HDD 80GB saja, karena HDD satunya berfungsi sebagai backup. RAID 1 merupakan fungsi yang paling mendasar dari seluruh varian RAID karena memiliki “Fault-Tolerance” yang baik.

*RAID 0 + 1 merupakan perpaduan antara fungsi RAID 0 dan RAID 1 secara bersamaan. Jika satu server mengimplementasikan RAID 0 + 1, maka akan mendapatkan benefit performa stripping dan mirroring sekaligus.
Cara kerja RAID 0 + 1
*RAID 5 berfungsi sebagai Interleaved Block Parity, yaitu sebuah konfigurasi RAID dengan pengecekan parity yang tersebar pada seluruh HDD. Parity merupakan teknik pengecekan dan perbaikan bit-bit data yang tersimpan pada setiap blok data dengan cara membandingkan sistem biner-nya. RAID 5 menggunakan minimal tiga unit HDD.

Cara kerja RAID 5
Misalnya digunakan 3 buah HDD pada RAID 5, maka HDD1 akan menyimpan blok data A01, A02, A03 dan parity 01 pada HDD1. Lalu blok B01, B02, B03 dan parity 02 disimpan pada HDD2. Dan terakhir C01, C02 dan C03 dan parity 03 disimpan pada HDD03. Dengan teknik ini maka keseluruhan data pada HDD akan aman karena di backup oleh HDD lainnya dan parity yang tersebar ke masing-masing HDD tersebut.
*RAID 10 merupakan perpaduan antara RAID 1 dan RAID 0. Dengan teknik ini maka blok data ABC disimpan layaknya RAID 1 lalu masing-masing bagian disimpan secara stripping seperti layaknya RAID 0. Misalnya blok data ABC disimpan secara stripping menjadi ABC[01] dan ABC[02] di dua HDD. Pada masing-masing grup HDD, yaitu ABC[01] data disimpan secara mirroring pada dua HDD. RAID 10 memerlukan minimal empat unit HDD.
Cara kerja RAID 10
*RAID 50 merupakan perpaduan antara RAID 5 dan RAID 0. Dengan teknik ini maka blok data akan dipecah menjadi 2, misalnya ABC[01] dan ABC[02] lalu disimpan dengan teknik stripping yaitu memecah dan membaginya secara parallel. Baik ABC[01] dan ABC[02] pada masing-masing grupnya akan disimpan menggunakan konfigurasi RAID 5, sehingga pada satu grup memerlukan tiga unit HDD. Secara keseluruhan, RAID 50 menggunakan minimal enam unit HDD.


b.      DAS, NAS, Atau SAN
Data tidak diragukan lagi sudah menjadi darah kehidupan organisasi/perusahaan digital saat ini. Solusi penyimpanan tetap menjadi prioritas utama dlm anggaran TI karena integritas, ketersediaan dan perlindungan data adalah sangat penting bagi produktivitas bisnis dan kesuksesan. Kendatipun demikian, peran penyimpanan data/informasi semakin lama kian tinggi. Disamping itu usaha yg dijalankan pun berada dlm era ketidakpastian yg kadangkala meningkat tajam. Orang-orang TI dituntut utk merencanakan dgn matang dan memantau potensi risiko dgn teliti lebih dari biasanya, seperti ancaman keamanan jaringan dan sebagainya. Backup dan Disaster Recovery sangat penting dewasa ini, dan informasi tentang solusi penyimpanan dapat dijadikan acuan sebelum melaksanakan implementasinya
Bisnis saat ini tunduk terhadap peraturan perundang-undangan pemerintah tidak terkecuali dgn TI yg secara langsung mempengaruhi proses utk menyimpan, mengelola dan pengarsipan data. Hal ini terutama berlaku utk jasa keuangan dan industri kesehatan, yg menangani informasi yg sangat sensitif dan memiliki tanggung jawab ekstra utk menjaga integritas data dan privasi.
Meskipun kebutuhan utk penyimpanan data itu jelas dan penting, tetapi solusi yg ditawarkan dipasaran cukup bervariasi yg kadangkala membuat bingung dlm menentukan solusi mana yg paling tepat buat perusahaan. Secara umum ada 3 solusi yg ada dipasaran saat ini, yaitu Direct-Attached Storage (DAS), Network-Attached Storage (NAS) dan Storage Area Networks (SAN). Memilih solusi tsb merupakan keputusan individu yg disesuaikan dgn kebutuhan. Tidak ada pilihan yg benar atau salah, semua itu bergantung pada masing-masing individu. Tetapi meskipun demikian, kita harus tetap fokus pada kebutuhan khusus dan tujuan bisnis utk jangka panjang perusahaan agar tepat guna. Berikut beberapa kriteria kunci utk dipertimbangkan, antara lain:
  • Kapasitas - jumlah dan jenis data (level file atau level blok) yg perlu disimpan dan dibagi.
  • Kinerja - I/O dan persyaratan dari throughput.
  • Skalabilitas - pertumbuhan data jangka panjang.
  • Ketersediaan dan Keandalan - bagaimana keadaan data dan aplikasi bisnis.
  • Perlindungan data - persyaratan Backup dan pemulihan.
  • Staf TI dan sumber daya yg tersedia.
  • Anggaran yg tersedia.
Sebagai informasi, bahwa salah satu jenis media penyimpanan biasanya sudah cukup utk perusahaan kecil saat ini, tetapi utk perusahaan besar akan sering memiliki lingkungan penyimpanan campuran (mixed storage environment), yg menerapkan media yg berbeda utk departemen tertentu, kelompok kerja maupun kantor cabang. Dlm tulisan yg dikutip dari techrepublic.com ini, akan memberikan gambaran mengenai DAS, NAS dan SAN utk membantu menentukan solusi, atau kombinasi dari solusi-solusi tsb guna mencapai tujuan bisnis
1.    DAS: Ideal utk Local Data Sharing
Direct-Attached Storage (DAS) merujuk pada sistem penyimpanan digital secara langsung yg terpasang ke server atau workstation, tanpa storage network di antaranya. Dgn kata lain storage yg menempel langsung (point-to-point) pada server atau komputer kita. Termasuk dlm kategori Direct-Attached Storage yaitu apabila kita menggunakan eksternal storage yg dihubungkan ke channel eksternal SCSI card yg kita gunakan. Teknologi ini cocok utk kondisi yag membutuhkan akses cepat ke system disk karena DAS memiliki transfer rate yg sangat cepat antara server dan hard disk. Jadi, banyak aplikasi yg umumnya compatible dengan teknologi ini. DAS juga cocok utk jaringan yg kecil. Dari segi biaya serta kapasitas media penyimpanan (hard disk), maka teknologi ini masih jauh lebih murah dibandingkan dengan teknologi yg lain.
DAS sangat ideal utk file sharing secara lokal dlm lingkungan dengan server tunggal atau beberapa server, misalnya usaha kecil atau departemen atau kelompok kerja yg tidak perlu berbagi informasi jarak jauh atau antar perusahaan. Perusahaan kecil biasanya memanfaatkan DAS utk kebutuhan menyimpan file atau e-mail, sedangkan perusahaan besar bisanya menerapkan teknologi campuran yaitu menggunakan DAS disamping NAS dan SAN. DAS juga menawarkan kemudahan manajemen dan administrasi, karena dapat dikelola menggunakan sistem operasi jaringan dari server terpasang. Namun, kompleksitas manajemen dapat meningkat cepat dengan penambahan server baru. Hal ini dikarenakan penyimpanan utk tiap server harus diberikan secara terpisah.
Dari perspektif ekonomi, investasi awal model penyimpanan DAS lebih murah. Ini adalah sebuah keuntungan besar bagi manajer TI jika dihadapkan dgn anggaran yg minim. DAS juga dapat berfungsi sebagai solusi sementara bagi mereka yg ingin bermigrasi ke penyimpanan jaringan (network storage) di masa yg akan datang. Utk perusahaan yg mengantisipasi pertumbuhan data, penting utk diingat bahwa DAS terbatas dlm skalabilitas. Baik dari efisiensi biaya dan perspektif administrasi, model penyimpanan jaringan (network storage) jauh lebih cocok utk kebutuhan dgn skalabilitas tinggi.
Kekurangan teknologi ini adalah berapa kapasitas yg dianggap ideal, bagaimana jika estimasi awal yg telah ditentukan ternyata salah? Solusinya, tentukan estimasi yg paling sesuai, dengan mempertimbangkan kebutuhan kapasitas utk beberapa waktu ke depan. Kita juga harus me-maintain setiap DAS satu persatu, menggunakan monitoring tools utk mengetahui besar kapasitas storage yg sedang digunakan.
2.    NAS: File-level data sharing yg cocok utk antar gedung
Network-Attached Storage (NAS) adalah storage hard disk yg dikonfigurasi dgn memberikannya IP Address dan dipasang di jaringan LAN (bukan dgn cara memasang langsung di komputer yg menjalankan aplikasi), sehingga dapat diakses oleh beberapa user sekaligus. Dengan cara memindahkan akses ke storage beserta manajemennya dari server seperti ini, maka program aplikasi dan file dapat diakses lebih cepat, tidak menggunakan resource prosesor yg sama lagi. NAS ini terdiri dari hard disk storage (umumnya juga termasuk sistem RAID multi disc) beserta software utk mengkonfigurasinya. Dari sisi instalasi, perbedaan NAS dengan DAS adalah sejak awal pengguna NAS sudah harus menentukan berapa besar hard disk yg akan dialokasikan utk keperluan tertentu.
NAS merupakan pilihan ideal utk perusahaan yg ingin mencari cara sederhana dan biaya-efektif guna mencapai akses data yg cepat bagi banyak client pada tingkat file. Pada awalnya NAS diperuntukkan kepada perusahaan kecil dan menengah. Walaupun demikian, NAS tetap menjadi primadona dikalangan enterprise karena harga dan kemudahan penggunaannya. Khusus utk perusahaan kecil, NAS merupakan solusi terbaik karena NAS sangat mudah utk diinstall, digunakan, dan dikelola walaupun tanpa orang TI sekalipun. Berkat kemajuan teknologi disk drive, mereka juga mendapatkan keuntungan dari biaya yg lebih rendah dlm arti kata dpt menekan anggaran belanja TI.
Pertimbangan penting lainnya utk bisnis berukuran menengah atau perusahaan besar yg menerapkan teknologi heterogen utk data sharing-nya, bahwa dengan DAS, setiap server menjalankan platform operasi sendiri, sehingga tidak ada tempat penyimpanan secara umum utk lingkungan campuran dari Windows, Mac ataupun workstation Linux. Sedangkan sistem NAS dapat diintegrasikan ke dlm lingkungan apapun dan melayani file pada semua platform operasi. Pada jaringan, sistem NAS muncul seperti native file server utk masing-masing client yg berbeda. Itu berarti bahwa file akan disimpan pada sistem NAS, serta diambil dari sistem NAS, dlm format file asli si client. NAS juga didasarkan pada protokol industri jaringan standar seperti TCP/IP, FC dan CIFS.
Kekurangan NAS selain harga yg lebih mahal dibanding dengan DAS, yaitu kecepatan akses dari server ke storage dibatasi oleh kecepatan jaringan yg dimiliki, karena NAS diletakan dlm jaringan LAN. Selain itu, bila membutuhkan akses cepat ke block device (seperti dlm aplikasi database), tidak disarankan utk menggunakan NAS. Aplikasi yg membutuhkan akses ke block-device sangat bagus bila menggunakan solusi Direct Attached Storage (DAS) atau Storage Arena Network (SAN).
3.    SAN: Cocok utk blok data yg besar dgn metode akses teknologi jaringan
Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yg khusus, terdiri dari server dan penyimpan (storage). Terpisah & berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah utk menangani trafik data dlm jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yg ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yg platform-independent yg beroperasi dibelakang server. SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yg memberikan sambungan fisik, dan lapisan manajemen, yg mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data yg sangat aman dan handal. SAN merupakan solusi konfigurasi masa depan utk media penyimpanan data dlm jumlah besar (TeraByte) dlm berbagai servis yg berbasis online di internet maupun intranet.
Keuntungan utama dari SAN adalah:
  • Availability: satu copy dari data jadi dapat di akses oleh semua host melalui jalur yg bebeda dan semua data lebih effisien dlm me manage-nya.
  • Reliability: infrastruktur transport data yg dapat menjamin tingkat kesalahan yg sangat minimal, dan kemampuan dlm mengatasi kegagalan.
  • Scalability: server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yg proprietary.
  • Performance: Fibre Channel (standar enabling teknologi utk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yg rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN.
  • Manageability: berkembangnya perangkat lunak dan standar baik utk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi dan deteksi kesalahan yg proaktif.
  • Return On Information Management: Karena bertambahkan tingkat redudansi dan kemampuan managemen yg baik, maupun kemampuan utk di tambahkan server dan media penyimpan (storage) secara independen - SAN pada akhirnya memungkinan biaya kepemilikan yg rendah pada saat yg sama menaikan Return On Information Management (ROIM) di bandingkan metoda penyimpanan tradisional.
SAN dan NAS keduanya adalah teknologi media penyimpanan (storage) yg terhubung ke jaringan, dan merepresentasikan teknologi penyimpanan dan jaringan. Bedanya adalah, kalau SAN jaringannya itu dedicated utk peralatan penyimpanan (storage) dan host, yg terpisah dari LAN/WAN di perusahaan. SAN di rancang utk menangani trafik data dlm jumlah besar antara server dan peralatan penyimpanan, dan memisahkan trafik backup yg bandwidth intensif dari trafik normal LAN/WAN. Keuntungan lain SAN termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan, maupun manajemen data yg terpusat. Sedangkan NAS adalah file server yg di khususkan, tersambung ke jaringan. NAS menggunakan protokol LAN seperti ethernet dan TCP/IP, yg memungkinkan NAS utk lepas dari limitasi yg ada di teknologi SCSI. Produk NAS cenderung utk di optimasikan kepada penggunaan file server saja.
Demikian isi dari Blog saya. Semoga bermanfaat, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar